Persiapan Prabowo untuk Jadi Presiden RI
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator
pemenangan Prabowo-Hatta wilayah Jawa Tengah, Suryo Prabowo menjelaskan
mengenai jalan Prabowo Subianto menuju kursi presiden.
Menurutnya, selama 10 tahun terakhir, Prabowo bekerja keras menempa
diri agar memiliki kemampuan yang memadai untuk menjadi presiden. "Itu
cita-cita mulia yang dimilikinya sejak saya mengenalnya 42 tahun lalu,"
katanya ketika memberikan pembekalan kepada 350 pejabat struktur dan
anggota legislatif PKS se-Jateng di Hotel Grasia Semarang, Jumat (6/6).
Memulai dari nol, katanya, Prabowo membangun kekuatan ekonominya. Ia
juga berhasil membangun 27 perusahaan yang sebagian besar beroperasi di
luar negeri dengan omset puluhan triliun rupiah. Semuanya itu dikatakan
dilakukan Prabowo tanpa bersandar pada birokrasi pemerintah.
Kemudian, lanjut Suryo, bermodalkan keberhasilannya di bidang ekonomi
itu, Prabowo secara simultan melatih kemampuan manajemen dan
kepemimpinannya dalam pelaksanaan tugas yang beragam (multitasking).
Prabowo mulai aktif membaktikan diri dalam pengelolaan organisasi sosial
berskala nasional yang sarat dengan masalah dan kemiskinan.
"Antara lain, HKTI dan APPSI, yang keseluruhannya beranggotakan 44,8
juta kepala keluarga. Atau sekitar 89 jiwa (178 kali penduduk Solo)
dengan pendapatan minimal Rp 90 triliun per tahun. Atau lebih dari 450x
pendapatan asli daerah Kota Solo (Rp 181 miliar)," ujarnya.
Ia melihat hal itu sebagai petanda kalau perhatian dan kedekatan
Prabowo dengan 'wong cilik' bukan hanya pencitraan di media massa.
Melainkan sudah merupakan aksi nyata yang konsisten berkesinambungan dan
teguh pada komitmen untuk selalu berupaya memperjuangkan masyarakat.
Kemudian, Prabowo bersama rekan-rekannya mendirikan Partai Gerindra
yang kemudian membawanya menjadi cawapres menemani Megawati Sukarnoputri
pada 2009. Ini merupakan cara agar dapat mempertahankan Pancasila, UUD
1945 dan rasa Bhinneka Tunggal Ika. Serta menjaga tetap tegak dan
berdaulatnya NKRI.
"Kilas balik singkat ini memberikan gambaran kepada kita, bahwa
Prabowo dengan penuh kesungguhan membekali dan mendewasakan dirinya
dengan serius agar manakala terpilih sebagai Presiden RI, dia tidak
mengecewakan rakyat Indonesia yang memilihnya," paparnya.
Suryo menjelaskan, sudah menjadi suatu kelaziman kalau keberhasilan
seseorang terkadang disikapi oleh banyak orang sebagai kegagalan. Hal
itu yang ia sebut dirasakan oleh para senior Prabowo.
"Didorong oleh kecemburuannya yang tidak berdasar, mereka senantiasa
berupaya membunuh karakter Prabowo dengan melontarkan berbagai fitnah
yang sangat tidak bermoral dan keji," paparnya.
Ia menyebut isu mengenai pelanggaran HAM, penculik, dalang kerusuhan,
dipecat, penunggak utang. Bahkan ada penggambaran Prabowo sebagai figur
yang temperamental, psikopat, szichophrenia dan gila. "Sampai-sampai
terkesan bahwa setan pun kalah buruknya dibandingkan dengan Prabowo."
Tetapi, ujarnya, Prabowo bukan mantan tentara picisan, melainkan
tentara asli bermental baja dan berahlak mulia. "Prabowo tidak merasa
terusik dan tetap tegar mencalonkan dirinya sebagai presiden karena
dorongan kecintaannya kepada bangsa dan rakyat Indonesia. Prabowo
menjadi capres bukan karena diperintah dan diberi mandat oleh ketua umum
partainya," paparnya.
Friday, 06 June 2014, 17:31 WIB
0 komentar :
Posting Komentar
Untuk Pemuda/i Seluruh Daerah di Indonesia, Kami Team Relawan Pemenangan Capres Prabowo Subianto - Wapres Hatta Rajasa mengajak bergabung ke dalam Patriot Indonesia Raya (PATRIA) "BERJUANG UNTUK INDONESIA RAYA"